Sunday, October 31, 2010

Sumpah Pemuda : Pahlawan Nasional Sains Indonesia.. Good Job.

Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tepat pada tgl 28 oktober 2010 merupakan suatu bentuk kegembiraan sekaligus refleksi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada hal yang paling membanggakan kecuali mampu melanjutkan semangat perjuangan para pemuda tahun 1928 untuk terus dikembangkan di era modern seperti sekarang ini, nah sebagai bentuk suri tauladan yang patut kita tiru berikut ini adalah contoh nyata pemuda indonesia yang mampu berbicara dikancah Internasioanal dengan prestasi dalam bidang sains yang sensasional. 
Yogi Erlangga
Usia 36 tahun. Lahir di Tasikmalaya. Yogi Erlangga meraih gelar doktor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, 31 tahun. Dia mencintai ilmu yang dibenci banyak orang, matematika. Di negeri kincir angin itu, dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan. Penelitian  yang dilakukan Yogi dalam meraih gelar doktor  berhasil memecahkan persoalan matematika atas gelombang yang bisa digunakan oleh perusahaan minyak untuk mencari cadangan emas hitam itu.  Rumus yang dikembangkan Yogi ini seratus kali lebih cepat dari yang berlaku sebelumnya.

Dr. Warsito
Lahir di Solo, 16 Mei 1967, dia yang bernama lengkap Warsito P Taruno ini, bukanlah anak yang tumbuh dengan mimpi besar. Sebagai anak desa di lereng Gunung Lawu, ia menjalani hidup ala kadarnya. Ia habiskan masa kecil bergumul dengan sawah, dan ternak. Tapi memang, kemampuan intelektualitasnya ditempa karena dia gemar membaca buku. "Saya meminjam buku apa saja yang bisa saya pinjam dan baca. Saya membacanya di mana saja, bisa di sawah, ladang, sungai. Kambing saya kenyang makan tanaman orang, saya kenyang baca buku," ujarnya. Aktivitas itu dilakoninya hingga lepas masa SMA.

Sebagai siswa cemerlang, Warsito kemudian pindah ke Yogyakarta, setelah namanya tertera sebagai mahasiswa Teknik Kimia UGM. Tapi dia gagal sekolah ke kampus itu, karena terbentur masalah biaya. Ia lalu merantau ke Jakarta. Beruntung, dia mendapat beasiswa di Universitas Shizuoka, Jepang, 1987. Beasiswa mengantarnya meraih gelar tertinggi akademik (S3), 1997. Pada 1999, dia hijrah ke Amerika Serikat. Berbekal riset tentang tomografi, dia menjadi satu dari 15 peneliti papan atas dunia di Industrial Research Consortium, Ohio State University. Sebuah lembaga riset terpandang yang menjadi acuan sejumlah perusahaan minyak raksasa di dunia semisal ExxonMobil, Conoco Phillips, dan Shell.


Khoirul Anwar
Inspirasi besar memang bisa datang dari mana saja, termasuk dari film animasi untuk anak-anak. Anda mungkin tak pernah mengira, sebuah film anime Jepang ternyata bisa mengilhami penemuan penting yang merevolusi anggapan tak terpatahkan di jagat transmisi telekomunikasi nirkabel.

Tapi cerita itulah yang terjadi pada diri Khoirul Anwar, dosen sekaligus peneliti asal Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang. Saat terdesak karena harus mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya. Akhirnya ide itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang kerap ia tonton. Maka inspirasi itu kini mewujud menjadi sebuah paper bertajuk "A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval."
   

0 komentar:

Post a Comment