Sunday, November 27, 2011

SUPERSIBUK TRANSAKSI, PERLUKAH ?




Supersibuk trading atau juga sering disebut overtrading adalah suatu aktivitas transaksi supersibuk termasuk pemburuan rumor dalam berinvestasi di pasar saham. Sikap supersibuk trading ini kalau tidak segera diturunkan intensitasnya akan membawa kita pada suatu situasi dimana saham akan menguasai keseluruhan waktu, pikiran dan energi kita. Probabilitas resiko menjadi semakin tinggi ketika kita tidak mempunyai pemahaman yang baik akan apa yang sedang kita lakukan.

Supersibuk trading umumnya dikarenakan terjun di dunia pasar saham tanpa didukung dengan pemahaman yang baik tentang seluk beluk berinvestasi saham. Bukankah kemenangan itu bisa kita dapatkan tanpa ada keharusan tiap hari supersibuk bertempur di hiruk pikuk pasar  dan tanpa perlu dengan kesibukan transaksi yang luar biasa ? Membeli saham harusnya didasari dengan sandaran logika sehat, bukan keluar masuk pasar dan bongkar pasang saham berbalapan dengan pergerakan temporer market atau tergiur rumor yang ditunggangi kepentingan. Bukankah semua saham ada waktunya panen asal fundamentalnya sehat dan jika kita mendapatkannya di harga terbaik? Tanpa kita sadari ternyata biaya supersibuk transaksi yang harus kita bayar sangat mahal : 1) Biaya waktu dan kesehatan, karena harus plototin monitor nonstop 2) Biaya transaksi yang berlipat 3) Biaya selisih bid & offer  4) Biaya sosial, karena menjadi alat saham, keseluruhan waktu dihabiskan untuk urusan saham  5) Biaya psikologis, ini biaya yang paling mahal, sikap supersibuk transaksi potensi menyimpangkan segala strategi trading/investasi terbaik sekalipun, dan membebani psikologi kehidupan


Disarankan baca juga : JOKOWI DAN INDIKATOR SAHAM




0 komentar:

Post a Comment