JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik melaporkan, inflasi pada bulan Mei besarnya 0,07 persen, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,15 persen.
"Inflasi year on year 4,45 persen," ujar Kepala BPS, Suryamin dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (1/6/2012). Suryamin menyebutkan, inflasi komponen inti Mei adalah 0,18 persen sedangkan inflasi inti secara tahunan sebesar 4,14 persen.
Dari 66 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), kata Suryamin,sebanyak 37 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak dengan 0,93 persen dan Dumai 0,76 persen. Inflasi terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,04 persen.
"Deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang minus 1,15 persen dan Jayapura 0,94 persen," sambung Suryamin.
Dikatakan Suryamin, deflasi terjadi pada bahan makanan dan sandang. Deflasi pada bahan makanan sebesar 0,15 persen pada Mei 2012. Dan deflasi pada sandang sebesar 0,22 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen.
Menurut Suryamin, penyebab utama inflasi adalah bawang merah yang volatil. Ini terjadi karena masih terjadi paceklik sehingga suplai bawang merah berkurang. Dampaknya terjadi kenaikan harga di 64 kota IHK yang dimulai dari minggu pertama Mei.
Komoditas lain penyebab inflasi adalah daging ayam ras, gula pasir, dan rokok kreter filter. "Ini memang dipengaruhi kenaikan cukai rokok," sebutnya.
Sementara itu, penyebab utama deflasi adalah cabai rawit. Pasokan cabai rawit masih banyak sehingga terjadi penurunan harga di 55 kota IHK. Beras pun mengalami deflasi.
Sebelumnya, pada awal bulan Mei, BPS mencatat inflasi pada bulan April 2012 sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 1,09 persen. Inflasi inti secara tahunan adalah 4,24 persen.
"Inflasi year on year adalah 4,5 persen," sebut Kepala BPS, Suryamin, di Jakarta, Selasa (1/5/2012).
Dari wilayah yang disurvei BPS, yakni dari 66 kota, sebanyak 52 kota mengalami inflasi. Sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang (1,76 persen) dan Manado (1,63 persen). "Dan deflasi tertinggi di Tarakan 0,51 persen dan Kupang 0,3 persen," tambahnya.
0 komentar:
Post a Comment