Financeroll � Bank Indonesia kembali mempertahankan BI Rate dilevel 5,75% karena dinilai masih sesuai dengan sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah. Saat ini BI Rate berada dilevel terendahnya sejak beberapa tahun terakhir.
Disampaikan oleh Juru Bicara BI Difi Johansyah bahwa para dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk tidak merubah BI Rate karena masih konsisten dengan perkiraan inflasi ke depan yang masih rendah dan masih bergerak di dalam perkiraan target di 4,5% � 1% untuk 2012-2013.
Lebih lanjut Difi menjelaskan bahwa untuk mengendalikan tekanan dari pelemahan tingkat nilai tukar dan krisis Eropa yang memburuk terhadap pasar keuangan global maka BI mendorong peningkatan pasokan valuta asing ke pasar agar rupiah tetap sesuai dengan pergerakan nilai tukar kawasan Asia lain dan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
BI juga memperkuat operasi moneter dan pendalaman pasar keuangan melalui, termasuk, insturmen moneter valuta asing selain menjaga likuiditas pasar rupiah dan valuta asing.
Perekonomian domestik saat ini dinilai masih baik di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus memburuk karena krisis Eropa, memburuknya bursa kerja AS dan pelemahan ekonomi Cina dan India.
0 komentar:
Post a Comment