Natal adalah peristiwa kelahiran agung dan bersahaja, lahirnya sebuah kabar baik, lahirnya sebuah harapan dan lahirnya sebuah pembelaan. Makna Natal saat ini dikaburkan oleh derasnya arus sekularisme dan komersialisasi. Kesederhanaan kandang domba yang sarat makna telah diganti dengan kemewahan hotel bintang lima dan gegap gempita pesta. Di sisi lain, pada hari Natal nyata-nyatanya tidak semua anak manusia dapat merasakan kabar baik Natal, karena harus bergumul melawan beban kehidupan yang tidak tersentuh oleh semangat Natal.
Sejarah mencatat, ketika rakyat bersatuhati berdemonstrasi melahirkan kekuatan dinamit yang sanggup menruntuhkan suatu orde pemerintahan (orba) yang sebelumnya sangat kuat tak tertandingi. Apa yang akan terjadi bila kita semua bersatuhati mendemonstrasikan makna dan semangat Natal, yaitu semangat pembelaan, kepedulian dan pembawa harapan ? Tembok2 pesimisme, ketertinggalan, dan ketidakberdayaan akan runtuh rata.
Kita tentu masih ingat aksi nyata kepedulian dari panitia natal nasional 2004, yang meniadakan acara perayaan dan seluruh anggaran disumbangkan untuk korban tsunami di Aceh, padahal seluruh acara telah dipersiapkan dan digladiresikan. Bukankah korban tsunami dalam wajah lain ada disekeliling kita ? Bukankah pula iman tanpa perbuatan ibarat tong kosong ? Selamat menyambut hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 bagi sahabat-sahabat pemenang yang merayakannya, bersama kita jadikan kehidupan ini lebih mempunyai arti
Sem Susilo & Keluarga
Sem Susilo & Keluarga
0 komentar:
Post a Comment