Thursday, December 14, 2017

Menjadi Kontrarian Seperti Lo Kheng Hong

Bila anda adalah trader atau investor yang sudah lebih dari setahun membaca-baca berita investasi maka anda tidak akan asing mendengar tokoh bernama Lo Kheng Hong. Kendati minim ekspos di media namun Lo Kheng Hong sangat terkenal di Bursa Efek Indonesia. Kesuksesannya dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia telah membuat ia dijuluki sebagai "Warren Buffett Indonesia". Hal itu karena gaya berinvestasi Lo Kheng Hong mirip dengan Warren Buffett yang yakni berinvestasi secara jangka panjang dan terlihat kontrarian. Lo Kheng Hong sangat terkenal sebagai investor yang kontrarian. Kebanyakan investasi suksesnya berasal dari saham-saham yang tidak diapresiasi pasar. Dia membeli saham yang tertidur dan saham yang mengalami penurunan besar karena sentimen negatif pasar. Anehnya dia bisa berhasil mendapatkan keuntungan besar dari investasi yang dilakukannya.

Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong si Warren Buffett Indonesia

Hal itu sama dengan Warren Buffett yang membeli saham ketika adanya sentimen negatif yang menjatuhkan harga saham. Alhasil dengan adanya sentimen negatif, harga saham menjadi sangat murah dan undervalue. Ketika sentimen negatif tersebut berangsur hilang, harga sahamnya akan kembali ke nilai wajarnya. Investor kontrarian seperti Warren Buffett dan Lo Kheng Hong mendapatkan keuntungan dengan cara ini. Menjadi kontrarian memang berisiko tinggi namun bila dilakukan dengan benar maka investor kontrarian akan mendulang keuntungan yang sangat besar pula.

Kisah investasi terkenal yang dilakukan Lo Kheng Hong adalah ketika ia membeli saham UNTR pada saat terjadi krisis moneter di tahun 1998. Kala itu UNTR menderita kerugian yang besar karena krisis moneter memberikan dampak kenaikan dollar. UNTR yang sangat bergantung pada kurs mengalami kerugian kurs dalam jumlah yang besar. Akibatnya harga saham UNTR turun dengan besar pada saat krisis moneter. Mungkin kebanyakan investor akan menghindari saham seperti ini namun Lo Kheng Hong tidak, dia memborong saham UNTR dengan analisa bahwa kerugian UNTR hanya sementara karena ketika harga kurs stabil maka UNTR tidak kembali merugi. Prediksi Lo Kheng Hong benar dan sekarang UNTR merupakan salah satu saham LQ 45 yang bagus secara fundamental.

Kisah lainnya adalah ketika Lo Kheng Hong membeli saham Multi Breeder Adirama Indonesia (MBAI) yang sekarang merupakan anak usaha dari Japfa Comfeed (JPFA). Kala itu harga saham MBAI hanya dihargai Rp 250/lembar di tahun 2005 dan merupakan saham yang tertidur dan jarang ditransaksikan di bursa. Lo Kheng Hong membeli saham MBAI karena valuasinya yang sangat murah dengan PER yang hanya 0,2. Sangat sedikit investor yang tahu namun Lo Kheng Hong menyadarinya dan kembali memborong sahamnya. Akhirnya di tahun 2011 Lo Kheng Hong menjual MBAI dengan harga Rp 31.500/lembar dan mendapatkan keuntungan 125x lipat dalam waktu 6 tahun.

Saat ini Lo Kheng Hong senang dengan saham-saham yang bergerak pada sektor pertambangan yakni PTRO, INDY dan bahkan BUMI yang beberapa tahun lalu dibuang-buang investor karena harga komoditas yang turun. Namun sekarang di tahun 2017 saham komoditas sudah berangsur naik kembali dan Lo Kheng Hong mendapatkan keuntungan yang besar dari investasinya. "Buy in bad times, sell in good times and you will be rich" itulah kata-kata yang ia berikan. Menjadi kontrarian ternyata adalah jalan kesuksesan untuk Lo Kheng Hong. Gaya investasi dari Lo Kheng Hong terbukti memberikan keuntungan dan tidak ada salahnya jika kita meniru gaya investasi kontrarian seperti Lo Kheng Hong.

Lalu bagaimana cara kita bisa meniru gaya dari Lo Kheng Hong?

1. Kuatkan Mental
Menjadi kontrarian berarti anda harus siap untuk melawan arus pasar. Hal itu karena seorang kontrarian akan berpendapat lain dengan pasar. Ketika pasar menjatuhkan harga saham, seorang kontrarian akan membelinya dan hal itu membutuhkan mental yang tinggi dalam melakukan transaksi. Bayangkan saja anda membeli saham yang dibuang-buang oleh investor lain karena sentimennya yang negatif ditambah fundamentalnya yang memburuk. Jika anda tidak memiliki mental yang kuat maka anda tidak akan pernah bisa membeli saham-saham kontrarian karena takut. Oleh karena itu melatih mental sangatlah perlu, yakinkan diri ketika membeli saham-saham yang bersifat bertolak belakang dari pasar. Lo Kheng Hong sangat yakin dengan investasinya, meskipun pasar tidak mengapresiasi ia tetap berpegang teguh dengan analisanya. Hal inilah yang membedakan Lo Kheng Hong dengan investor kebanyakan.

2. Berinvestasi Jangka Panjang
Lo Kheng Hong selalu berinvestasi dalam jangka waktu tahunan. Ia percaya bahwa berinvestasi membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jika saja Lo Kheng Hong tidak sabar maka ia tidak akan mendapatkan keuntungan yang besar di saham UNTR dan MBAI. Kunci kesuksesan Lo Kheng Hong terletak pada keberaniannya berinvestasi jangka panjang. Walaupun membosankan namun keuntungan dari investasinya tidak membosankan. Mungkin saham yang dibeli akan mengalami penurunan atau stagnan selama bertahun-tahun namun cepat atau lambat pasar akan mengapresiasi saham yang salah harga dan mengembalikannya ke harga wajarnya.

3. Investasi Besar Agar Untung Besar
Ketika Lo Kheng Hong membeli saham jumlahnya tidak main-main yakni sebesar jutaan lembar. Hal itu akan sulit kita lakukan karena memiliki modal yang berbeda. Namun yang perlu dipahami adalah Lo Kheng Hong berinvestasi lebih dari 90% dari aset yang ia miliki, jadi aset terbesar yang ia miliki adalah dalam bentuk saham. Sisanya yang kedua adalah dalam bentuk cash dan aset properti yang jumlahnya sedikit jika dibandingkan dengan total kekayaannya yang mencapai Rp 2,5 triliun. Kebanyakan investor ketakutan dalam menempatkan sebagian besar asetnya ke dalam instrumen saham. Padahal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal maka dibutuhkan investasi yang maksimal juga. Lo Kheng Hong dan Warren Buffett menyadari ini dan ketika harga sahamnya naik maka efeknya terhadap total aset yang dimiliki sangat terasa.

Kesimpulan:
Menjadi investor kontrarian seperti Lo Kheng Hong mungkin akan sulit dilakukan namun terbukti menjanjikan. Mental yang kuat, orientasi jangka panjang dan berani untuk berinvestasi secara besar-besaran adalah kunci kesuksesan dari Lo Kheng Hong dalam karirnya berinvestasi saham. Dulu Lo Kheng Hong hanya pegawai biasa namun sekarang ia sudah menjadi investor yang asetnya triliunan hanya karena berinvestasi saham. Lo Kheng Hong membuktikan bahwa siapapun bisa mendapatkan kekayaan dari dunia saham.

0 komentar:

Post a Comment