INILAH.COM, Jakarta - PT Waskita Raya agaknya tak ingin ketinggalan jauh dari saudaranya sesama BUMN konstruksi. Kalau tak ada aral melintang, tahun ini, perusahaan kontraktor ini akan melantai di pasar modal.
BUMN ini memang tidak sebesar PT Wijaya Karya (WIKA), PT Adhi Karya (ADHI) dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Tapi dalam soal menggaet proyek-proyek berukuran kakap, Waskita tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai gambaran, sampai April lalu, Waskita telah berhasil menggaet proyek senilai Rp4,6 triliun. Ini belum termasuk sisa proyek tahun (carry over) yang jumlahnya masih sekitar Rp5 triliun. Jadi, cukup masuk akal bila tahun ini manajemen Waskita Karya menargetkan perolehan proyek Rp17�18 triliun. �Tahun lalu nilai total proyek Waskita mencapai Rp11 triliun hingga Rp12 triliun,� ujar M Choliq, Direktur Utama PT Waskira Karya.
Nah, salah satu proyek besar yang tengah digarap Waskita adalah pembangunan jalan tol Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai Bali sepanjang 12 kilometer. Pembangunan proyek senilai Rp800 miliar ini sudah dimulai Maret lalu dan diperkirakan selesai April tahun depan. Di proyek ini, Waskita bekerja bareng saudaranya, yakni Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Hudaya Karya.
Belum jelas, berapa banyak saham yang akan di lepas Waskita. Namun Choliq berharap dari penjualan saham tersebut perseroan dapat memperoleh dana segar Rp1 triliun. Selain untuk meningkatkan permodalan, menurut Choliq, sebagian dana hasil initial public offering tersebut akan dipakai untuk membiayai ekspansi usaha. Choliq optimistis, penawaran perdana saham Waskita akan diserap oleh pasar.
Kendati mampu menggaet proyek-proyek besar, namun dalam mendulang keuntungan Waskita sebenarnya biasa-biasa saja. Sebagai perbandingan, dengan perolehan proyek Rp11 triliun, tahun lalu BUMN ini hanya mampu membukukan laba bersih Rp224,9 miliar atau sekitar 2% dari omzet. Artinya, dalam soal efisiensi, Waskita masih kurang oke. [mdr]
0 komentar:
Post a Comment