Wednesday, May 16, 2018

Pengaruh Pengeboman Teroris Kali Ini Berefek Cukup Besar

Dalam sepekan ini berita duka datang untuk Indonesia karena banyak terjadi serangan-serangan terorisme yang terjadi hanya dalam waktu seminggu ini. Pada hari Kamis 10 Mei 2018 terjadi kericuhan yang terjadi pada Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok. Kejadian tersebut merenggut nyawa 5 anggota polisi dan 1 terduga teroris selain itu polisi mengamankan ratusan narapidana yang ikut dalam kericuhan dan memindahkan mereka ke Nusakambangan. Beberapa hari kemudian yakni tepatnya di hari Minggu 13 Mei 2018 terjadi pemboman yang terjadi pada 3 gereja di Surabaya. Hingga kini pemboman tersebut telah merenggut belasan korban jiwa dan puluhan korban luka-luka. Ini merupakan salah satu kejadian terorisme terbesar dalam sejarah terorisme di Indonesia.

No Terorism

Kejadian Terorisme Beruntun
Pemboman tidak hanya terjadi di Surabaya namun juga terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Pada Sabtu 13 Mei 2018 malam terjadi ledakan bom di rusun Wonocolo, Sidoarjo. Ledakan ini mengenai satu keluarga yang terduga teroris. Ledakan bom ini diduga merupakan ketidaksengajaan yang dilakukan oleh Anton sekeluarga yang memiliki bom tersebut. Akibatnya istri dan satu anak Anton meninggal dalam ledakan dan Anton sendiri meninggal setelah dilumpuhkan petugas karena melawan. Dua anak Anton lain mengalami luka-luka dan dirawat serta diamankan. Baru-baru ini pada hari Senin 14 Mei 2018 terjadi kejadian bom bunuh diri meledak di Polrestabes Surabaya. Pelaku menggunakan kendaraan bermotor dan terdapat korban dari pihak kepolisian karena menyetop kendaraan sebelum meledak. Ditambah lagi penyerangan teroris di Riau yang menyebabkan satu orang polisi tewas dan empat teroris juga tewas ditembak ditempat. Terlihat dengan jelas bahwa semua kejadian ini terkoneksi antara satu dengan yang lain.

Dampak Terhadap Pasar
Sepertinya pasar merespon negatif tindakan terorisme ini karena pada hari Senin 14 Mei IHSG ditutup -0,16% dan di hari Selasa 15 Mei IHSG ditutup -1,83% ditambah lagi di hari Rabu ditutup rebound namun tipis. Penurunan ini cukup besar jika dibandingkan dengan pemboman kecil pada sebelumnya. Selain korban jiwa yang cukup banyak kejadian terorisme ini dilakukan secara beruntun dan terus menerus seolah belum adanya waktu untuk berhenti. Sel-sel tidur teroris yang tadinya tidak terlihat tindakannya kini hidup dan terlihat ganas. Untuk seminggu ini kejadian terorisme masih mencekam dan belum ada tanda untuk berhenti. Oleh karena itu investor merespon kejadian ini dengan negatif dan menyebabkan IHSG masuk kedalam tren penurunan karena ketidak kondusifan negara. Efeknya cukup lumayan dan bisa menyebabkan penurunan IHSG hingga -10% lebih akibat kejadian seperti ini.

Hanya Sementara
Namun efek ini hanya sementara saja kedepannya IHSG akan meneruskan kenaikannya dalam jangka panjang. Itu karena fundamental yang kuat tidak akan digoyahkan oleh sentimen negatif yang hanya bersifat sementara. Selama kegiatan bisnis tetap berjalan seperti biasa dan tidak terganggu maka pertumbuhan ekonomi akan tetap tercapai dan itulah yang menjadi faktor utama pendongkrak IHSG. Terorisme ini masih dalam level kecil dibandingkan terorisme fatal sebelumnya seperti Bom Bali atau terorisme berskala internasional seperti Hancurnya Menara WTC. Dalam jangka pendek memang ini akan menyebabkan hal yang tidak kondusif dan berpotensi menyebabkan kericuhan seperti di Timur Tengah namun anggapan ini terlalu berlebihan. Terlihat bahwa kepolisian dengan efektif melakukan serangan balasan terhadap pelaku teroris dan sudah banyak teroris yang tewas.

Kesimpulan:
Peristiwa terorisme kali ini merupakan salah satu peristiwa terorisme terburuk yang pernah terjadi di Indonesia karena banyaknya kejadian dan korban jiwa. Terbukti tindakan terorisme ini bisa menjatuhkan pasar saham dengan IHSG yang menurun dalam beberapa hari terakhir dengan jumlah yang cukup besar. Kendati demikian terorisme ini masih dalam skala kecil dan dilakukan secara amatir serta kepolisian terlihat sigap dalam bertindak sehingga efeknya hanya bersifat sementara.
Lokasi:indonesia Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment