Bank Indonesia (BI) mengatakan, di tengah kondisi dunia yang tidak pasti, ekonomi Indonesia kuartal III-2017 menunjukkan kondisi yang membaik. Hal tersebut terlihat dari kondisi makro ekonomi yang stabil serta partisipasi perbankan cukup tinggi, meski pertumbuhan kredit perbankan relatif rendah.
"Namun ada tantangan di luar makro ekonomi yang baik dan keuangan stabil, yakni pertumbuhan kredit perbankan relatif rendah," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam Indonesia Banking Expo 2017 di Jakarta, Selasa (19/9). .
Lebih lanjut dia menuturkan, masih rendahnya pertumbuhan kredit perbankan disebabkan masih adanya konsolidasi di internal perbankan serta kondisi perusahaan atau korporasi dan rumah tangga juga masih perlu menyesuaikan kondisi keuangannya. "Masih ada konsolidasi perbankan, korporasi, dan rumah tangga di Indonesia butuh cepat berbenah," ujar Agus.
Meski demikian, Bank Indonesia bersama otoritas terkait akan mempercepat proses konsolidasi perbankan serta mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan korporasi melalui pasar keuangan. Ke depan, BI pun memperkirakan, pertumbuhan ekonomi yang membaik akan ditopang oleh peningkatan investasi dan konsumsi seiring dengan berlanjutnya dampak belanja Pemerintah yang lebih ekspansif serta pemanfaatan ruang pelonggaran kebijakan
Secara keseluruhan, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tetap dalam kisaran 5,0-5,4% dan akan meningkat menjadi 5,1-5,5% pada tahun Sementara itu target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok pemerintah sendiri sebesar 5,4% pada tahun depan seperti dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
"Namun ada tantangan di luar makro ekonomi yang baik dan keuangan stabil, yakni pertumbuhan kredit perbankan relatif rendah," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam Indonesia Banking Expo 2017 di Jakarta, Selasa (19/9). .
Lebih lanjut dia menuturkan, masih rendahnya pertumbuhan kredit perbankan disebabkan masih adanya konsolidasi di internal perbankan serta kondisi perusahaan atau korporasi dan rumah tangga juga masih perlu menyesuaikan kondisi keuangannya. "Masih ada konsolidasi perbankan, korporasi, dan rumah tangga di Indonesia butuh cepat berbenah," ujar Agus.
Meski demikian, Bank Indonesia bersama otoritas terkait akan mempercepat proses konsolidasi perbankan serta mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan korporasi melalui pasar keuangan. Ke depan, BI pun memperkirakan, pertumbuhan ekonomi yang membaik akan ditopang oleh peningkatan investasi dan konsumsi seiring dengan berlanjutnya dampak belanja Pemerintah yang lebih ekspansif serta pemanfaatan ruang pelonggaran kebijakan
Secara keseluruhan, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 tetap dalam kisaran 5,0-5,4% dan akan meningkat menjadi 5,1-5,5% pada tahun Sementara itu target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok pemerintah sendiri sebesar 5,4% pada tahun depan seperti dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
0 komentar:
Post a Comment