Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal China, Huaqing Housing Holding Co. Ltd terkait fasilitas pembiayaan investasi non anggaran pemerintah (PINA).
PINA merupakan salah satu skema pembiayaan proyek infrastruktur yang disiapkan pemerintah untuk mendorong swasta masuk, sehingga tak membebani anggaran negara atau APBN.
Menurut Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Wismana Adi Suryabrata, nota kesepahaman ini menjadi keberlanjutan dari usaha pemerintah untuk mendorong swasta masuk dalam proyek-proyek infrastruktur yang sudah diprogramkan.
PINA merupakan salah satu skema pembiayaan proyek infrastruktur yang disiapkan pemerintah untuk mendorong swasta masuk, sehingga tak membebani anggaran negara atau APBN.
Menurut Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Wismana Adi Suryabrata, nota kesepahaman ini menjadi keberlanjutan dari usaha pemerintah untuk mendorong swasta masuk dalam proyek-proyek infrastruktur yang sudah diprogramkan.
"PINA adalah mekanisme pembiayaan ekuitas untuk proyek investasi yang bersifat strategis dan prioritas yang sumber dananya selain dari APBN. Program PINA hadir untuk meningkatkan keterlibatan swasta dalam proyek infrastruktur," ujarnya dalam sambutan pada acara di Bappenas, Jakarta, Senin (18/9/2017).
Nilai investasi yang diharapkan dari investor asal China tersebut masih dibicarakan. Namun menurut salah satu sumber, nilainya sekitar US$ 20-30 miliar atau setara dengan Rp 266-390 triliun (kurs Rp 13.300).
Nilai investasi yang diharapkan dari investor asal China tersebut masih dibicarakan. Namun menurut salah satu sumber, nilainya sekitar US$ 20-30 miliar atau setara dengan Rp 266-390 triliun (kurs Rp 13.300).
0 komentar:
Post a Comment