Akhir Februari ditutup dengan penurunan IHSG yang cukup besar yakni hingga -1,8%. Hal itu membuat sebuah peluang untuk membeli saham di harga yang lebih murah pada bulan Maret ini. Selain itu bulan Maret adalah bulan yang baik karena banyak perusahaan yang sudah mengeluarkan laporan tahun penuh 2017. Dengan melihat laporan keuangan full 2017 maka dapat dijadikan acuan untuk mengatur portofolio kita diawal tahun. Penurunan harga saham yang besar di bulan Maret 2018 membuat banyak saham bluechip menjadi menarik untuk dikoleksi.
Di Bursa Efek Indonesia ada banyak saham yang memberikan dividen. Ada yang memberikan dividen dengan persentase yang besar dari harganya dan ada pula yang kecil. Investor sebaiknya menghindari jumlah dividen yang terlampau besar karena dividen itu sulit untuk berulang di tahun-tahun berikutnya sehingga tidak cocok untuk investasi jangka panjang. Dividen yang baik adalah yang jumlahnya normal tapi bertumbuh tiap tahunnya mengikuti laba dari perusahaannya. Pertumbuhan dividen yang terus menerus dalam bertahun-tahun akan membuat investornya balik modal hanya dari dividen tersebut. Langsung saja berikut adalah daftarnya:
1. Bank Tabungan Negara Indonesia (BBTN)
Saham BBTN merupakan salah satu saham perbankan yang mencatatkan kinerja yang bagus di tahun 2017. Bayangkan saja dalam setahun terakhir harga sahamnya sudah naik sebesar 82%! Tahun 2017 masih merupakan tahun pertumbuhan untuk BBTN karena laba bersihnya naik sebesar 15% dan ditopang oleh penyaluran kredit yang meningkat sebesar 21% dari tahun sebelumnya. Di tahun 2018 ini BBTN diperkirakan masih akan mencetak pertumbuhan karena manajemen menargetkan kenaikan penyaluran kredit sebesar 24%. Maka diperkirakan laba bersihnya juga bisa naik double digit di tahun ini. Karena kenaikannya yang besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir ini saham BBTN saat ini hanya mencerminkan dividen yield sebesar 1,5% di harga 3750 namun itu wajar karena BBTN hanya memberikan dividen 20% dari total labanya di tahun 2017. Sisanya untuk ekspansi kredit agar kinerja tetap bertumbuh pada tahun-tahun berikutnya. Di harga 3750 saham BBTN diperdagangkan dengan PER sebesar 13 dan PBV 1,8 yang cukup normal untuk saham perbankan kendati harganya sudah naik besar namun harga sahamnya masih normal. Kendati yieldnya kecil namun BBTN selalu meningkatkan nilai dividennya seiring dengan pertumbuhan laba bersih perusahaannya.
2. Astra International (ASII)
Penurunan besar-besaran pada IHSG dalam sebulan terakhir sudah menghancurkan harga banyak bluechip salah satunya yaitu ASII. Sepanjang bulan Maret saham ASII sudah turun sebesar -8,5% dan itu membuat harga sahamnya menjadi lebih murah. Kinerja ASII di tahun 2017 terlihat bagus dan membaik karena diversifikasi yang bagus dan saya sudah membahasnya dalam sebuah artikel. Saat ini di harga 7450 saham ASII diperdagangkan dengan PER 16 dan PBV 2,4 serta memberikan dividen yield sebesar 2,3%. Di tahun ini dividennya bisa dipastikan meningkat karena kinerja di tahun 2017 yang bertumbuh.
3.Wijaya Karya Beton (WTON)
Berkah infrastruktur banyak dirasakan oleh perusahaan-perusahaan kontraktor dan perusahaan yang mencetak bahan baku pendukungnya yaitu beton dan WTON merupakan salah satu perusahaan tersebut. Dalam 3 tahun terakhir WTON mencetak kinerja yang bertumbuh namun harga sahamnya masih jauh dibawah harga IPO. Itu karena harga sahamnya pada saat IPO mahal dengan harga PER 30 keatas namun hal itu jauh berbeda dengan sekarang. Di tahun 2017 WTON berhasil meningkatkan laba bersihnya sebesar 23,5% dan disokong dengan pendapatan yang meningkat lebih besar yakni 54%. Saat ini di harga 520 saham WTON hanya dihargai dengan PER 13 dan PBV 1,7 yang terlihat undervalue dari kinerjanya. WTON juga memberikan dividen sebesar 2,3% di harga 520 dan nilai dividen ini selalu meningkat dalam 3 tahun terakhir seiring dengan kinerjanya, maka dapat dipastikan nilai dividen untuk tahun 2018 juga akan meningkat secara double digit. Selain itu di tahun 2018 ini WTON juga masih terlihat ekspansif dengan menambah kapasitas produksi beton sehingga prospeknya masih terlihat bagus di masa depan.
4. Modernland Realty (MDLN)
Setelah mengalami penurunan kinerja di tahun 2016 MDLN mengalami peningkatan kinerja di tahun 2017. Pendapatan meningkat 30,5% dan laba bersih meningkat 22,5% sepanjang tahun 2017 dibandingkan dengan kinerja di tahun 2016.Penurunan harga saham di tahun 2016 membuat saham MDLN menjadi sangat murah. Di harga 354 saham MDLN diperdagangkan dengan PER 7,2 dan PBV 0,6 selain itu MDLN di harga tersebut memberikan dividen yield sebesar 2,3%. Nilai yield ini kecil karena MDLN hanya memberikan dividen 25% dari laba bersihnya. Selain itu positifnya lagi adalah MDLN melakukan buyback dan ini merupakan buyback yang bagus karena membeli saat harga saham murah. Secara overall MDLN merupakan salah satu saham properti yang layak dikoleksi sekarang dan diharga ini.
5. Adi Sarana Armada (ASSA)
Dalam sebuah artikel saya sudah membahas mengenai kinerja ASSA yang sangat bagus di tahun 2017. Di tahun 2018 ini kinerjanya diperkirakan akan tetap bertumbuh secara double digit yakni 20-25%. Di harga 276 saham ASSA memberikan dividen yield sebesar 2,5% jika menurut dividen sebesar Rp 7/lembar. Namun pada sepanjang tahun 2017 ASSA mencatatkan kinerja yang bagus maka seharusnya dividen ASSA di tahun ini juga akan meningkat. Saham ASSA juga sangat murah dengan PER sebesar 9 dan PBV sebesar 0,9.
Kesimpulan:
Itulah lima saham dividen versi stockdansaham yang layak untuk dikoleksi investor pada bulan April 2018. Saham dividen yang bagus adalah saham yang ditopang oleh kenaikan fundamentalnya dan melalui analisa basic fundamental maka kelima saham tersebut layak untuk koleksi investasi.
PS: Ini hanyalah sekedar info untuk para investor. Risiko dalam berinvestasi ditanggung sendiri oleh masing-masing investor. Info ini hanya berbentuk opini berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Dislaimer ON!
Dislaimer ON!
0 komentar:
Post a Comment