Monday, April 16, 2018

Tren Harga Minyak Naik Akumulasi Saham Sektor Migas

Sepanjang tahun 2018 dari awal hingga saat ini harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan dari US$60,42/bbl menjadi US$66,81/bbl atau mengalami kenaikan sebesar 10,5%. Namun sebenarnya semanjak mengalami kejatuhan dari tahun 2014-2015 harga minyak mentah WTI mengalami tren kenaikan dari 2 tahun terakhir. Di tahun 2016 harga minyak mentah WTI sempat menyentuh angka US$33,62/bbl hingga di level sekarang yang ada di harga US$66,81/bbl berarti sudah mengalami kenaikan sebesar 98,72% sejak tahun 2016 hingga saat artikel ini dibuat. Kenaikan harga minyak diprediksi akan tetap berlanjut hingga memiliki potensi dapat menyentuh US$80/bbl. Oleh karena itu kenaikan harga minyak ini dapat digunakan sebagai momentum untuk berinvestasi pada saham-saham yang ada di sektor migas, namun tentunya dengan saham yang memiliki fundamental baik.

Rig Minyak

Di bursa efek terdapat berbagai macam emiten yang bergerak di sektor migas dan terdampak positif dari penguatan harga minyak. Namun sub sektor yang paling terdampak dengan harga minyak adalah perusahaan yang memproduksikan minyak dan service company. Sangat sedikit perusahaan yang bergerak di sub sektor migas dan tercatat sebagai perusahaan publik. Dari beberapa perusahaan migas yang layak untuk diperhatikan adalah Elnusa (ELSA) dan Medco Energy (MEDC) karena kedua perusahaan tersebut termasuk membukukan kinerja yang cukup baik.

Elnusa (ELSA)
Dulu di awal tahun 2016 saya merekomendasikan ELSA dalam sebuah artikel yang membahas penurunan harga minyak yang tidak wajar hingga di level US$30-an/bbl. Hal itu karena di harga tersebut harga minyak sangat tidak ekonomis dan seharusnya harus berada di level yang lebih ekonomis atau setidaknya US$50/bbl agar lebih ekonomis dan benar saja harga minyak di tahun itu meningkat hingga lebih dari US$50/bbl. Pada saat itu harga saham ELSA berada pada level 230/lembar dan saat ini harganya sudah naik menjadi 490/lembar hanya dalam waktu 2 tahun sejak saya rekomendasikan. Di harga yang sekarang ELSA juga sebenarnya masih cukup menarik yakni dengan PER 14,4 dan PBV sebesar 1,2. Di tahun 2017 pendapatan ELSA meningkat pesat sebesar 37,5% namun laba brutonya menurun karena bebannya yang meningkat besar dan menunjukkan perusahaan kurang efektif. Namun nilai kas operasi ELSA selalu positif dan nilai hanya memiliki nilai DER sebesar 0,6 yang menunjukkan rasio masih aman. Selain itu sejauh ini pergerakan harga saham ELSA berkorelasi terhadap harga minyak sehingga jika tren harga minyak naik maka dapat dipastikan harga saham ELSA juga akan naik.

Medco Energy (MEDC)
Saya juga pernah merekomendasikan MEDC dalam sebuah artikel pada tahun lalu saat harga minyak berada di level US$50/bbl dan sebelum right issue. Saat itu harga sahamnya ada di level 870/lembar kini harga sahamnya setelah right issue berada di level 1250/lembar. Right issue MEDC merupakan salah satu right issue yang menguntungkan dan investor yang mengkonversi right sahamnya dapat dipastikan mendapatkan keuntungan secara cuma-cuma. Bila dilihat secara fundamental maka MEDC tidak sebegitu menarik dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu namun sahamnya seperti saham ELSA masih oke untuk saat ini karena keterbatasan saham sektor migas yang ada di BEI. Saat ini MEDC diperdagangkan dengan PER 13,3 dan PBV 1,3 di harga 1300 yang terlihat cukup menarik. Kasus perubahan fundamentalnya seperti ELSA karena MEDC hanya mampu membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersihnya malah menurun. Namun kenaikan pendapatan MEDC sangat besar yang mencapai 116% namun laba bersihnya menurun karena faktor pajak penghasilan yang lebih besar. Namun sama seperti ELSA, saham MEDC layak dikoleksi karena jika harga minyak mendaki maka saham MEDC juga dapat mengikuti.

Kesimpulan:
Harga minyak mentah dunia dalam beberapa tahun terakhir mengalami tren kenaikan dan itu menjadi sentimen yang positif terhadap saham yang berada di sektor migas. Di Bursa Efek Indonesia sangatlah jarang ditemui perusahaan yang bergerak di sektor migas secara langsung. ELSA dan MEDC merupakan saham yang menarik dikoleksi untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak karena fundamentalnya serta valuasinya lebih menarik dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

PS: Ini hanyalah sekedar info untuk para investor. Risiko dalam berinvestasi ditanggung sendiri oleh masing-masing investor. Info ini hanya berbentuk opini berdasarkan fakta-fakta yang ada. 
Dislaimer ON!
Lokasi:indonesia Jakarta, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment