Dalam beberapa waktu terakhir ini terdapat pemberitaan bahwa pemerintah Amerika Serikat melakukan perang dagang dengan Pemerintah Cina terkait dengan pengenaan tarif impor terhadap barang-barang dari Cina terutama besi dan baja. Pemerintah Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Donald Trump selalu membuat kebijakan yang berani dan ini merupakan salah satu dari kebijakan berani tersebut. Donald Trump merasa bahwa hubungan perdagangan dengan Cina merugikan Amerika Serikat oleh karena itu dibuatlah kebijakan ini untuk mengurangi nilai perdagangan dari Cina. Kebijakan perang dagang yang rencananya digunakan untuk memukul Cina ternyata menjadi senjata makan tuan karena ternyata Cina tidak tinggal diam dalam menyikapi kebijakan ini. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat dipelajari mengenai perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat:
Rencana Donald Trump untuk memukul Cina melalui kebijakan perang dagang ternyata berbalik karena pemerintah Beijing tidak tinggal diam. Donald Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat mengalami kerugian besar dalam berdagang dengan Cina baik kerugian materi ataupun intelektual. Hal itu memang benar karena dalam 20 tahun terakhir perdagangan Amerika Serikat dengan Cina selalu mengalami defisit dan jumlah itu semakin membesar. Amerika Serikat lebih banyak mengimpor barang dari Cina ketimbang mengekspor barangnya ke negeri tirai bambu tersebut. Akibatnya hingga 2017 nilai defisit perdagangan Amerika Serikat terhadap Cina mencapai US$ 375 miliar. Oleh karena itu Donald Trump memimpin Amerika Serikat untuk mencoba menghentikan hal tersebut dengan mengeluarkan kebijakan perang dagang ini, Donald Trump mengklaim bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Amerika Serikat dan mereka dapat memenangkan perang ini. Namun alih-alih mendapatkan keuntungan terlihat bahwa justru Amerika Serikat yang akan dirugikan dari hal ini. Penerapan tarif pada barang-barang impor Cina hanya akan membuat biaya produksi perusahaan di Amerika Serikat bertambah dan membuat keuntungannya berkurang. Selain itu tindakan Pemerintah Cina yang tidak tinggal diam akan membawa dampak buruk terhadap perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di Cina. Para analis memperkirakan bahwa tidak ada yang diuntungkan dari perang dagang ini. Pelajaran yang dapat diambil adalah jangan remehkan orang lain, jika anda menyerang anda juga harus siap diserang balik.
2. Salah Satu Kebijakan yang Tidak Pasti
Setelah dengan lantangnya mengumumkan perang dagang dengan Cina namun terlihat bahwa Pemerintah Amerikat Serikat sendiri terlihat ragu-ragu atau malah terkesan menjilat ludahnya sendiri dengan melakukan negosiasi dengan Cina terkait perdagangan. Donald Trump dibilang hanya main-main saja dengan cuitan-cuitannya yang ada di Twitter namun hal itu sudah mengguncang pasar saham dunia dan mematahkan tren kenaikan harga-harga saham di Wall Street. Pelajaran yang dapat diambil adalah di pasar akan ada kebijakan-kebijakan yang dinilai negatif dan itu akan mengguncang pasar dalam jangka pendek.
3. Cina Tidak Dapat Dihentikan
Ada yang berspekulasi bahwa kebijakan Donald Trump terkait perang dagang ini adalah dalam upaya melemahkan perekonomian Cina dengan mengurangi nilai ekspornya. Namun sejatinya pertumbuhan ekonomi Cina ditopang oleh ekonomi domestik yang kuat. Dengan penduduk 1,38 miliar ini merupakan pangsa pasar yang besar dan Cina bahkan bisa tetap bertumbuh tanpa harus mengekspor karena besarnya pasar di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi Cina yang pesat yakni diatas 6% dan stabil membuat banyak negara merasa iri tidak terkecuali Amerika Serikat. Saat ini Amerika Serikat memegang posisi negara dengan ekonomi terbesar di dunia namun cepat atau lambat posisi tersebut akan digeser oleh Cina. Dalam hal teknologi pun Cina juga tidak kalah bersaing dengan Amerika Serikat dan bahkan terlihat bahwa Cina lebih unggul dengan teknologi supercomputernya. Dalam perang dagang ini juga demikian Cina tidak akan begitu terpengaruh oleh kebijakan perang dagang Amerika Serikat karena pangsa pasar Cina tidak hanya Amerika Serikat masih ada Eropa dan Asia yang menampung barang-barang dari Cina. Cina adalah negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada masa depan dan itu tidak dapat dihentikan.
Kesimpulan:
Perang dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Donald Trump merupakan hal yang menjadi sentimen negatif pada pasar namun terbukti hanya sementara. Kebijakan perang dagang akan mengganggu kedua perekonomian negara tersebut namun secara jangka panjang Cina yang akan memenangkannya.
0 komentar:
Post a Comment