Tuesday, August 7, 2018

Saat Ini Warren Buffett Memegang Banyak Cash

Warren Buffett yang mendapatkan julukan sebagai Oracle of Omaha memiliki kecenderungan untuk tetap berinvestasi secara terus menerus di pasar saham. Namun beberapa tahun terakhir ada kecenderungan bahwa Warren Buffett menahan diri untuk membeli saham saat ini. Dalam laporan keuangan Berkshire Hathaway (NYSE:BRK) tercatat sebesar US$ 111,1 miliar berupa kas dan setara kas dan jumlahnya bertambah US$ 2 miliar dari kuartal sebelumnya. Hal inipun menimbulkan masalah kendati bukanlah masalah yang besar karena masalah dalam kelebihan uang adalah masalah yang baik. Sepertinya Warren Buffett tidak berkeinginan untuk berinvestasi pada kondisi pasar yang sekarang. Melalui artikel ini kita berusaha untuk melihat pola pikir dan dampak dari kebijakan ini.
Warren Buffett Cash

Dalam setahun terakhir S&P 500 memberikan imbal hasil sebesar 15% dan terus mengalami kenaikan sejak krisis finansial global berakhir di awal tahun 2009. Mungkin anda akan terheran-heran dengan tindakan Warren Buffett yang tidak berinvestasi di pasar saham yang berarti melewatkan momentum pasar yang bullish. Namun jika melihat pergerakan saham yang bullish secara terus menerus kendati terlihat bagus akan menimbulkan sebuah masalah yaitu bubble. Dilihat dari tindakannya yang menyiapkan dana cash yang besar maka Oracle of Omaha menilai bahwa pasar saat ini sudah berada di level bubble alias mahal dalam sejarah yang pernah ada. Menurut data Gurufocus saat ini valuasi pasar sudah sangat tinggi dan mencapai posisi valuasi yang tinggi seperti pada saat Crash 1929 dan Bubble Dot Com di tahun 2000. Berikut ini adalah data grafik valuasi pasar saham Amerika Serikat sepanjang sejarah.
US Total Market vs US GDP 2018
Grafik US Total Market vs US GDP
Sumber: Gurufocus.com

Pasar Sudah Terlihat Sangat Mahal
Melihat grafik tersebut tentu saja merupakan sebuah indikator bahwa pasar sudah sangat mahal dan berisiko besar untuk terjadi crash yang terbukti ketika bubble dot com mendekati level tahun 1929 maka terjadi crash. Dengan data simpel tersebut kita dapat mengerti mengapa Warren Buffett saat ini memegang cash. Alasannya adalah pasar sudah sangat terlalu mahal dimana banyak perusahaan besar dan terkenal memiliki valuasi yang mahal bahkan bisa memiliki PER diatas 30. Kendati prospek perusahaan bagus namun valuasinya terlalu tinggi untuk perusahaan besar yang sudah mature dengan pertumbuhan yang moderat. Oleh karena itu Warren Buffett saat ini kesulitan untuk menemukan saham-saham prospek yang undervalue pada saat ini.

Antisipasi Crash
Selain pasar yang sudah terlihat mahal dari sejarahnya yang membuat Warren Buffett memegang banyak cash kemungkinan besar lainnya adalah Warren Buffett sedang menunggu krisis atau penurunan pasar secara besar-besaran untuk terjadi. Saham murah akan lebih mudah ditemukan dan lebih berpotensi untuk dibeli pada saat krisis terjadi. Hal itu karena ketika terjadi crash maka saham-saham secara keseluruhan akan mengalami kejatuhan tidak peduli apakah saham dari perusahaan bagus ataupun tidak. Saham di perusahaan bagus akan menjadi sangat murah dan sangat bagus untuk dibeli pada saat krisis atau crash. Oleh karena itu Warren Buffett sedang mennggu pasar agar merefleksikan keadaan yang sesungguhnya terjadi tidak seperti saat ini yang cenderung terlalu mahal atau overvalue.

Dampak Pasar Saham AS Bila Crash
Secara tidak langsung tindakan Warren Buffett ini bisa dijadikan acuan dalam berinvestasi. Dengan banyaknya cash yang dipegang menandakan bahwa Warren Buffett memprediksi bahwa pasar sudah cenderung sangat mahal dan overvalue sehingga dalam jangka waktu dekat Warren Buffett memperkirakan akan adanya krisis atau crash di pasar saham Amerika Serikat. Dampaknya akan terasa langsung di bursa saham mancanegara tidak terkecuali di Indonesia. Di tahun 2008 ketika pasar saham Amerika Serikat jatuh pasar saham Indonesia juga mengikuti untuk jatuh padahal di tahun tersebut fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat kendati terjadi pelemahan mata uang terhadap US Dollar. Oleh karena itu jika pasar saham Amerika Serikat jatuh itu akan menjadi dampak negatif pada pasar saham Indonesia juga karena pasar saham Indonesia mengikuti.

Efek Negatif Strategi Ini
Namun sejauh ini tindakan Warren Buffett ini kurang terlihat bagus karena sejak tahun 2009 pasar saham Amerika Serikat mengalami kenaikan secara konsisten sehingga membuat sang Oracle melewatkan peluang kenaikan ini. Memegang cash merupakan hal yang terbaik di saat krisis karena menghindari potensi kerugian karena jatuhnya nilai investasi namun memegang cash di saat pasar sedang bullish sangatlah tidak produktif karena hal itu membuat investor melewatkan imbal hasil yang bagus dari investasi. Namun dilihat dari sejarah Warren Buffett mengumpulkan cash beberapa tahun sebelum terjadi Crash Bubble Dot Com di tahun 2000 dan juga menyiapkan cash sebelum terjadi Krisis Keuangan Global di tahun 2008. Apakah tindakan Warren Buffett ini sangat bagus? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.

Kesimpulan:
Warren Buffett sebagai investor terbaik sepanjang masa saat ini sedang mengumpulkan cash dan berinvestasi di saham dengan porsi yang kecil. Hal itu menandakan bahwa pasar saham Amerika Serikat saat ini sudah sangat mahal dan berpotensi untuk turun. Dampak penurunan pasar saham Amerika Serikat akan sangat dirasakan oleh pasar saham mancanegara tidak terkecuali Indonesia.

0 komentar:

Post a Comment