Monday, September 26, 2016

INI DIA, PENAMPAKAN PAK BEI DI TAHUN 2020






# dalam bahasa mandarin, 10.000 lafalnya yi w�n, biasa diplesetkan jadi IWAN :)


Empat tahun mendatang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menyentuh level 10.000. Prediksi tersebut dengan asumsi kenaikan IHSG per tahun sebesar 16%.
Alvin Pattisahusiwa, Direktur Investasi Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) mengatakan, IHSG akhir tahun 2016 akan menyentuh 5.500 dan itu berarti tumbuh16%. Dengan pertumbuhan tersebut dan selama empat tahun konsisten, IHSG dapat tembus 10.000.
"Pada 2020, IHSG dapat berada di level 10.000 karena pasar saham cukup menarik di Indonesia. Pasar saham ditopang dan menerima keuntungan dari reformasi pemerintah di segala bidang," ujar dia di Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Pasar saham menarik, menurut dia, ditopang perekonomian Indonesia saat ini yang berada di early stage of recovery, sehingga untuk jangka panjang pasar saham domestik sangat menarik.
Kemudian, pasar obligasi juga akan mendukung IHSG pada level tersebut. Sebab, kondisi global afalah yield hunt lower for longer in developed market di mana 70% obligasi negara maju menawarkan imbal hasil kurang dari 1% dan sepertiganya malah menawarkan imbal hasil negatif. "Sedangkan Indoensia cukup menarik," timpal dia.

Pendukung IHSG ke level 10.000, lanjut dia, dari EPS Growth dan PE ratio. Untuk data historis 10 tahun menunjukkan pertumbuhan Earnings per share (EPS) sebesar 13% Compound Annual Growth Rate (CAGR).
Untuk beberapa tahun ke depan, pertumbuhan EPS berpotensi meningkat, ditopang oleh kenaikan pendapatan emiten karena ada wacana penurunan PPh Badan dari 25% ke 17% yang akan memperbesar pendapatan.
"Jika diasumsikan pertumbuhan laba ke depan sama seperti yang terjadi secara historis, dengan menggunakan tingkat pajak yang baru, pertumbuhan EPS dapat meningkat dari 13% ke 15%," kata dia.
Sedangkan penopang yang lain, kata dia, adalah dari segi Price Earnings. Disebutkan, berbagai reformasi yang dilaksanakan pemerintah disambut pasar finansial dan diharapkan akan menopang pertumbuhan PDB di masa depan. "Kondisi ini dapat memicu PE re-rating pasar saham," jelas dia. [jin]

Inilah.com 27/9

0 komentar:

Post a Comment