Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan agar 10 sektor industri dan juga kawasan industri agar mendapatkan harga gas industri yang lebih murah. Hal ini untuk meningkatkan daya saing sektor industri nasional.
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, pada saat ini harga gas industri Indonesia lebih mahal dari Thailand dan Vietnam.
"Jadi kalau harga gas Indonesia dibanding Thailand, Vietnam ini sudah kalah," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Kemenperin Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Menperin mengungkapkan, kondisi tersebut menempatkan Indonesia di posisi juru kunci dalam daftar negara dengan harga gas termurah.
Mahalnya harga gas industri di Indonesia berimbas pada peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia.
Saat ini kemudahan berinvestasi Indonesia masih menempati posisi 109, sementara Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia bisa menempati posisi 40.
Karena itu, Kemenperin tengah mengusulkan 10 sektor industri dan kawasan industri yang perlu mendapatkan harga gas yang relatif bersaing.
Saai ini, harga gas industri di Indonesia menyentuh angka 8-10dollar AS per Million Metric British Thermal Unit (MMbtu), masih lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.
Harga gas industri di Singapura sekitar 4-5 dollar AS per MMbtu, Malaysia 4,47 dollar AS per MMbtu, Filipina 5,43 dollar AS per MMbtu, dan Vietnam sekitar 7,5 dollar AS per MMbtu.
Kesepuluh sektor industri tersebut adalah industri pupuk, industri petrokimia, industri oleokimia, industri baja/ logam lainnya, industri keramik, industri kaca, industri ban dan sarung tangan karet, industri bubur kertas (pulp ) dan kertas, industri makanan dan minuman, serta industri tekstil dan alas kaki.
Kesepuluh sektor industri tersebut adalah industri pupuk, industri petrokimia, industri oleokimia, industri baja/ logam lainnya, industri keramik, industri kaca, industri ban dan sarung tangan karet, industri bubur kertas (pulp ) dan kertas, industri makanan dan minuman, serta industri tekstil dan alas kaki.
Kompas 8/9
0 komentar:
Post a Comment