Wednesday, February 28, 2018

Review Bulanan Pasar Februari 2018

Pada sepanjang bulan Februari IHSG bergerak fluktuatif dengan kecenderungan sideways. Pada tanggal 1 Februari IHSG dibuka dengan nilai 6625 dan ditutup pada tanggal 28 Februari sebesar 6597. Untuk nilai tukar rupiah terhadap US Dollar bergerak melemah dari 13.387 pada 1 Februari menjadi 13.764 pada 28 Februari. Harga minyak mentah mengalami penurunan di bulan Februari dari $64,7/bbl pada 1 Februari menjadi $61,5/bbl pada 28 Februari atau menurun sebesar -4,9% dalam sebulan. Harga emas dunia bergerak fluktuatif dari $1.348/oz menjadi $1.319/oz sepanjang bulan Februari dengan kecenderungan turun di akhir bulan.
Review

Berikut ini adalah hightlight berita emiten di Bursa Efek Indonesia pada bulan Februari 2018:
1. Chandra Asri Petrochemical (TPIA)
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) fasilitas pabrik Polythulene yang baru berkapasitas 400 kilotons per annum (KTA) di komplek perseroan di Cilegon Banten. Menurut keterangan perseroan Senin, secara simbolis, groundbreaking proyek ini ditandai dengan penandatanganan spanduk komitmen oleh manajemen perseroan yang diwakili Erwin Ciputra, Presiden Direktur dan Perwakilan dari kontraktor EPC yakni Tokyo Engineering oleh Tomohisa Abe, Direktur, Toyo Engineering Korea oleh Toru Osanai dan PT Inti Karya Persada oleh Eiji Hosoi, Presdir. Fasilitas pabrik baru ini akan menghasilkan High Density Polythylene, Linear Low Density Polythylene dan Mettalocene LLDPE. Total biaya investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai 350 juta dolar AS. Sedangkan penyelesaian ditargetkan pada akhir tahun 2019 dan diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun 2020. Saat ini perseroan mengoperasikan pabrik PE berkapasitas 336KTA oleh karena itu pabrik PE baru ini berkapaitas 400KTA sehingga meningkatkan produksi perseroan menjadi total 736KTA.

2. PP Properti (PPRO)
Diawali dengan pembangunan Evenciio Apartment di daerah Margonda-Depok, PPRO menyisir kawasan Urban sebagai kota penyangga Jakarta. Dari 1240 unit yang dipasarkan telah terjual sekitar 85%. Bergeser ke kawasan Bandung tepatnya di Jatinangor, Louvin Apartment membidik kaum muda produktif disana dengan menjual konsep apartemen millenial seperti Fasilitas Olahraga Skate Park, Wall Climbing, Cycling Track dan Gym Area. Baru 2 minggu launching perdana sudah terjual 50% unit dari total 706 unit yang ditawarkan. Masuk ke daerah Jawa Tengah, The Alton Apartment mempersembahkan futsal arena in roof top pertama di Kota Semarang. 80% dari 1304 unit sudah terjual dan didominasi oleh pembeli dengan usia produktif. Daerah Timur Jawa persisnya Surabaya dengan Westown View Apartment yang di awal tahun 2018 ini baru dimulai pemasarannya dan langsung terjual 85% dari 936 unit yang ditawarkan dan Malang dengan Begawan Apartment berlokasi di area pendidikan menawarkan fasilitas di area Rooftop yang luar biasa seperti Rooftop. Swimming Pool, Rooftop Garden dan Rooftop Futsal. Untuk Begawan Apartment, dari total 959 unit yang kami tawarkan sudah terjual sekitar 96%. Harga yang PPRO tawarkan untuk apartemen tersebut untuk type studio dengan luasan rata rata 23 m2 mulai dari Rp 15 . 18 juta per m2. 

3. Modern Internasional (MDRN)
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Modern Internasional Tbk. (MDRN) menyetujui penjualan aset bersih melebihi 50% dari kekayaan bersih perseroan. Komisaris Utama Modern Internasional Bong Kon Bui (Donny Sutanto) mengatakan, persetujuan untuk menjual aset perusahaan melebihi 50% harus memeroleh izin dari seluruh pemegang saham. Dia menuturkan, hal ini untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu ada investor yang berencana membeli aset perseroan. Donny mengatakan, pada tahun ini, Modern akan lebih fokus menjadi distributor perangkat fotocopy.

4. Astra Otoparts (AUTO)
Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. Tengah menjajaki peluang produksi komponen khusus untuk kendaraan listrik, baik motor maupun mobil listrik. Meski permintaannya belum begitu besar, perseroan optmistis pasar electronic vehicle (EV) akan segera tumbuh. Untuk dapat melakukan berbagai riset, Astra Otoparts juga telah mengalokasikan dana belanja modal (capex) pada tahun ini, khusus untuk pengembangan produk komponen kendaraan listrik. Meski demikian, nilainya masih tergolong kecil dengan besaran kurang dari 10% dari total capex perseroan tahun ini yang sekitar Rp2 triliun.

5. Tiga Pilar Sejahtera (AISA)
Lembaga pemeringkat Pefindo menurunkan peringkat PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan obligasi I tahun 2013 menjadi CCC dari sebelumnya BB+. Pefindo juga menurunkan peringkat sukuk ijarah I dan 2013 dan sukuk ijarah II tahun 2016 menjadi CCC dari BB+.
Penurunan peringkat-peringkat tersebut menunjukkan risiko pembayaran obligasi I tahun 2013 senilai Rp 600 miliar dan sukuk ijarah I tahun 2013 senilai Rp 300 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018. 'Pefindo memandang bahwa AISA memiliki likuiditas yang lemah dan tidak memiliki kapasitas muntuk melunasi kewajiban keuangannya,' kata pihak Pefindo dalam rilis media

6. Bank of India Indonesia (BSWD)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan efek PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD). Suspensi itu dilakukan dengan merujuk pada surat yang dikirimkan perseroan kepada BEI pada 9 Februari lalu yang memuat tentang rencana perseroan untuk delisting dari bursa.

7. Waskita Karya (WSKT)
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. siap menghentikan pembangunan proyek elevated yang dikerjakan perseroan sesuai dengan instruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kepala Divisi III Waskita Karya (WSKT) Dono Prawoto mengatakan pihaknya siap mengikuti arahan Kementerian PUPR termasuk evaluasi menyeluruh perihal mekanisme kerja perseroan itu.

8. Indoritel Makmur (DNET)
Emiten investasi dan peritel, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. telah menggadaikan saham kepada PT Bank Mandiri Tbk. sebagai jaminan utang senilai Rp 2 triliun. Indoritel Makmur Internasional menyampaikan bahwa jaminan utang atas aset-aset perseroan manapun, dengan nilai keseluruhan tidak lebih dari 50% dari harta kekayaan setahun. Sekretaris Perusahaan Indoritel Makmur International Kiki Yanto Gunawan mengungkapkan, aksi gadai saham itu dilakukan karena perseroan menerima pinjaman dana senilai Rp2 triliun. Indoritel pun menggadaikan saham tiga entitas anak.

9. M Cash Integrasi (MCAS)
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., PT M Cash Integrasi Tbk., dan PT Digital Artha Media (DAM Corp) meresmikan kerja sama integrasi layanan digital pada 50.000 anggota Outlet Binaan Alfamart (OBA) di seluruh Indonesia. Kerja sama tersebut memungkinkan jaringan OBA untuk menggunakan AlfaMikro Application (AMA) yang didl dalamnua juga tersedia layanan Wagon (Warung Goes Online), sebuah platform layanan digital yang dikembangkan oleh DAM Corp.

10. Tiga Pilar Sejahtera (AISA)
PT Tiga Pilar Corpora terus mengurangi kepemilikan saham di PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Pemegang saham pengendali atas emiten dengan kode saham AISA itu mulai menggelar aksi jual saham AISA pasca kasus hukum menimpa PT Indo Beras Unggul (IBU), cucu usaha AISA, pada pertengahan tahun lalu. Jika dihitung sejak Agustus hingga 26 Februari lalu, Tiga Pilar Corpora telah melepas 475,5 juta saham AISA. Porsi kepemilikan saham Tiga Pilar Corpora di AISA berkurang hingga lebih dari separuh, dari 29,1% pada Juli 2017 menjadi 14,32% pada 26 Februari 2018. Di tengah aksi pemegang saham pengendali mengurangi kepemilikan saham, manajemen AISA saat ini tengah bergulat dengen beberapa persoalan. Pasca kasus hukum yang menimpa IBU, anak usaha PT Dunia Pangan, AISA telah menghentikan kegiatan operasional bisnis beras. Alasannya, karena secara perhitungan usaha, bisnis beras sudah tidak feasible. AISA juga telah memutus hubungan kerja dengan ratusan karyawan yang bekerja di entitas anak Dunia Pangan, baik di IBU, di PT Jatisari Srirejeki, maupun di PT Sukses Karya Abadi.

0 komentar:

Post a Comment