Monday, March 5, 2018

Cara Mengatur Portofolio Saham yang Baik Dengan Diversifikasi

Ketika berinvestasi di saham dalam jangka panjang membeli dan memegang satu atau dua saham saja adalah tindakan yang nekad dan berisiko tinggi, mengapa? Karena satu atau dua saham tersebut bisa jadi tidak berkinerja baik sesuai dengan keinginan baik dari segi fundamental ataupun pergerakan harga sahamnya. Bila terjadi demikian maka nilai portofolio saham anda bisa jatuh karena terlalu bergantung pada satu atau dua saham tersebut. Oleh karena itu perlu adanya diversifikasi untuk mengurangi risiko dari efek ini. Diversifikasi itu penting karena memegang lebih banyak saham akan jauh kecil risikonya dibandingkan memegang beberapa saham.

Manajemen Portofolio

Diversifikasi Menurut Para Pakar
Peter Lynch mengatakan mengenai diversifikasi itu adalah tergantung. Bila investor menggenggam satu perusahaan bagus dibandingkan dengan memegang 10 perusahaan yang jelek maka Peter Lynch akan lebih memilih untuk memegang satu perusahaan tersebut. Namun bila disuruh memilih antara memegang satu perusahaan bagus dibandingkan memegang 10 perusahaan bagus maka dia memilih cara yang terakhir, mengapa? Karena dengan membeli banyak saham kesempatan untuk mendapatkan saham yang memiliki kinerja yang bagus akan jauh lebih besar. Salah satu dari 10 saham tersebut bisa menjadi pemenang yang menyelamatkan ataupun menaikkan nilai portofolio dengan signifikan. Namun diversifikasi tidak boleh terlalu banyak karena akan mengurangi efek fokus pada saham-saham yang berkinerja bagus dan ketika harga sahamnya naik secara signifikan maka kenaikannya akan terasa sedikit karena alokasi portofolio yang kecil. Peter Lynch dan Warren Buffett sangat tidak suka dengan diversifikasi yang terlalu berlebihan. Warren Buffett sendiri mengatakan "Diversifikasi yang luas hanya dibutuhkan untuk investor yang tidak mengerti tentang apa yang ia lakukan". Lalu bagaimana diversifikasi yang bagus?

1. Pegang Minimal 5 Saham Untuk Portfolio yang Sangat Terkonsentrasi, 10 Saham Untuk Risiko yang Lebih Kecil dan Maksimal 20 Saham Agar Tetap Fokus
5 saham pemenang akan jauh lebih terasa hasilnya dibandingkan dengan 10 saham pemenang namun 10 saham pemenang memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan 5 saham. Ketika salah satu dari 5 saham yang alokasi portofolionya sama yakni masing-masing saham 20% dari nilai portofolo dan menjadi tenbagger yang naik 10 kali lipat maka nilai portofolio bisa naik 200% sedangkan pada 10 saham yang alokasinya sama pada setiap saham yakni 10% maka kenaikan portofolio ketika salah satu saham menjadi tenbagger adalah 100%. Itulah efek positif dari portofolio yang terkonsentrasi namun hal yang sebaliknya juga demikian. Ketika salah satu perusahaan bangkrut dan nilainya nol portofolio 5 saham akan turun 20% sedangkan 10 saham hanya turun 10% sedangkan hanya memegang saham tersebut membuat portofolio menjadi nol. Maka dari itu memegang banyak saham memiliki risiko yang kecil. Namun memegang terlalu banyak saham akan menghilangkan efek konsentrasi. Manajer Reksadana di Amerika Serikat diharuskan untuk memegang minimal 20 saham untuk alasan diversifikasi. Ini merupakan jumlah yang cocok untuk investor retail yang ingin berdiversifikasi maksimal dengan mengurangi risiko dan tetap terkonsentrasi.

2. Ambil lebih dari 3 Sektor
Terkadang investor terlalu terpaku pada saham dan tidak sadar bahwa seluruh perusahaan berada pada satu sektor. Mekipun kode sahamnya berbeda namun jika perusahaannya bergerak pada bisnis yang sama maka pergerakan harga sahamnya kemungkinan besar sama. Sektor juga sangat mempengaruhi pergerakan harga saham dimana meskipun kinerjanya bagus namun jika sektor tersebut mengalami penurunan maka imbasnya harga sahamnya juga tak kunjung naik begitupula sebaliknya. Oleh karena itu investor harus memiliki saham di berbagai sektor minimal 3 misalnya saham di sektor consumer goods, infrastruktur dan pertambangan. Ketiga sektor tersebut adalah sektor yang berbeda dan ada banyak sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia. Bila bisa memilih banyak mengapa hanya memilih satu?

3. Alokasikan Lebih Banyak Untuk Perusahaan yang Lebih Bagus Serta Lebih Murah
Berbicara masalah konsentrasi ini adalah persoalan mengenai ketepatan dari analisa kita. Seringkali investor mendapati sahamnya yang paling bagus kinerjanya tidak mendapatkan alokasi modal yang besar sehingga keuntungannya tidak terasa maksimal. Oleh karena itu apabila ada saham yang sangat bagus dan harganya jauh dibawah pasar kemungkinan besar saham tersebut akan menjadi saham pemenang sehingga alokasi modal untuk saham tersebut haruslah lebih banyak dibandingkan saham yang lain.

Cara Diversifikasi yang Mudah
Masih bingung dengan cara diversifikasi? Ada cara yang sangat simpel sekali yakni misalnya anda memilih untuk berdiversifikasi pada 5 saham maka anda tinggal mengalokasikan modal anda dalam jumlah yang sama ke dalam 5 saham tersebut. Bila nilai portofolio anda senilai Rp 10 juta anda bisa membeli 5 saham tersebut masing-masing sebesar Rp 2 juta. Cara ini sangat simpel dan tidak memerlukan banyak pemikiran mengenai alokasi modal yang cocok. Dengan cara ini berarti anda berusaha untuk membuat indeks yang akan mengalahkan kinerja pasar.

Kesimpulan:
Mengatur portofolio adalah salah satu pekerjaan investor dalam berinvestasi saham dan meminimalisasi risiko. Cara diversifikasi orang berbeda-beda, gunakan cara diversifikasi dengan profil risiko anda sebagai investor.

0 komentar:

Post a Comment