Di dalam dunia investasi terutama saham ada istilah yang cukup populer yaitu "Jangan menangkap pisau yang jatuh, kamu akan terluka". Di dunia nyata hal itu akan terlihat cukup masuk akal dan sangat berbahaya dan begitupula di dalam investasi saham. Menangkap saham dengan karakteristik pisau yang jatuh akan memberikan kerugian yang besar terhadap investor dan jumlahnya tidak sedikit. Saham dengan karakteristik ini biasanya mengalami penurunan yang tidak dapat diprediksi dan itu akan menyebabkan nilai investasi anda berkurang. Tentu saja saham dengan karakteristik ini akan berbeda dengan saham yang hanya terlihat dihiraukan pasar karena saham dengan karakteristik pisau yang jatuh memiliki cerita negatif di dalamnya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai saham seperti apa yang masuk dalam kategori ini dan efek negatifnya terhadap investor.
Definisi Pisau yang Jatuh (Falling Knive)
Saham yang memiliki karakteristik ini merupakan saham yang mengalami penurunan dengan tajam dan cepat serta secara terus menerus sehingga membentuk pola downtrend. Penurunan saham ini bukan hanya dipengaruhi oleh fluktuasi pasar dan seringkali dibelakangnya terdapat cerita negatif seperti fundamental yang memburuk, sebuah skandal atau rumor-rumor negatif lain yang menyebabkan harga sahamnya anjlok dan turun secara besar-besaran. Ketika turun ini investor terkadang menjadi tergiur untuk membelinya karena merasa harga yang turun tersebut membuat harga sahamnya menjadi murah. Secara teori memang penurunan harga tersebut akan membuat sahamnya menjadi murah namun jika masa depan terlihat suram maka harga murahpun akan terlihat mahal. Mengapa? Karena investor membeli saham untuk masa depan bukan harga di masa sekarang. Sungguh percuma membeli perusahaan yang terlihat murah dari laporan keuangan yang telah dikeluarkannya namun kemudian perusahaan merugi dan menjadi bangkrut maka investasi dari investor yang menanamkan sahamnya akan hilang juga.
Tidak Ada yang Mengetahui Sampai Kapan Penurunan Berlangsung
Ketika sebuah harga turun dengan ditambahkan cerita buruk didalamnya maka ada dua kemungkinan. Pertama saham tersebut bisa berubah menjadi saham pemenang jika ceritanya tidak terbukti memberikan dampak besar dan kondisinya membaik, atau yang kedua yaitu ketika cerita buruk itu terbukti benar dan terus menggerogoti saham dari perusahaannya. Semua investor berharap pada skenario yang pertama namun apabila yang terjadi adalah skenario yang kedua maka penurunan harga sahamnya bisa terjadi secara terus-menerus. Trend yang belum berbalik memiliki kecenderungan untuk meneruskan jejaknya di masa depan dan selama belum ada katalis positif maka penurunan tersebut bisa terjadi secara terus menerus. Sebuah saham yang memiliki fundamental yang bagus pun juga bisa turun secara terus menerus karena sebuah sentimen yang negatif. Apabila anda bukan merupakan investor jangka panjang sejati maka kemungkinan besar anda akan menyesal karena membelinya. Tunggulah hingga trend berbalik dan berita menjadi positif sebelum anda membeli saham-saham yang memiliki isu negatif.
Contoh yang Terjadi
Tentu saja hal ini berdasarkan kenyataan yang terjadi di pasar dan banyak saham yang bisa dijadikan sebuah contoh. Saya akan memberikan contoh saham yang terkenal yaitu BUMI yang berada pada level 8000 di tahun 2008 namun kemudian terjadi penurunan harga batubara dan harganya saat ini jauh dibandingkan dengan harga puncaknya. Ada lagi cerita saham AISA yang terkena skandal beras di hari pengumuman penggerebekan harga sahamnya turun dari 1400-an menjadi 1200-an dalam sehari dan hingga di harga yang sekarang. Investor yang menganggap penggerebekan sebagai kesempatan akan dibuat pusing karena nilai investasinya tinggal separuh sekarang. Bahkan baru-baru ini harga saham Facebook (NASDAQ:FB) mengalami penurunan yang besar hanya dalam beberapa hari karena sebuah skandal pencurian data oleh Cambridge Analytica. Tidak ada yang tahu penurunan harga saham akan terjadi sampai kapan dan apabila situasi semakin memburuk harga sahamnya juga akan semakin menurun.
Strategi Alternatif
Menangkap pisau yang terjatuh sangat berbahaya dan tentu saja mengambil pisau yang sudah terjatuh di lantai tidak berbahaya. Dari kalimat ini anda seharusnya sudah sadar bahwa begitupula di saham strategi yang bagus adalah menunggu saham untuk cooling down. Setelah isu, berita negatif, fundamental membaik maka harga sahamnya memiliki kesempatan untuk naik. Menunggu keadaan berubah menjadi baik lebih memiliki risiko yang kecil dibandingkan dengan membeli saham yang sedang diterpa berita yang buruk. Strategi ini merupakan strategi untuk membeli saham turnaround. Saham dengan karakteristik pisau yang jatuh merupakan kandidat untuk menjadi saham turnaround namun itu hanya akan terjadi jika keadaan menjadi lebih baik.
Selengkapnya: Pengertian Saham Turnaround
Kesimpulan:
Banyak investor yang hanya terpaku pada pergerakan harga saham yang turun tanpa memerhatikan cerita yang ada di belakangnya. Saham yang memiliki karakteristik ini biasanya memiliki cerita negatif di belakangnya dan penurunannya bisa berlangsung terus menerus. Oleh karena itu lebih baik menunggu hujan reda dan langit berubah terang sebelum melakukan sebuah perjalanan.
0 komentar:
Post a Comment