Kinerja Perusahaan Gas Negara (PGAS) di tahun 2017 masih kurang bagus atau malah bertambah buruk. Dalam 5 tahun terakhir PGAS menunjukkan penurunan yang besar dalam fundamentalnya. Hasilnya harga saham PGAS malah jauh lebih rendah dibandingkan harganya pada 10 tahun yang lalu. Di tahun 2008 saham PGAS menyentuh harga 2800/lembar saham sedangkan sekarang harga sahamnya di harga 2400/lembar saham. Kendati naik banyak di tahun 2010 hingga tahun 2014 namun PGAS menunjukkan penurunannya dari tahun 2014 hingga sekarang. Berinvestasi di saham PGAS merupakan investasi jangka panjang yang tidak menguntungkan dan faktor fundamental yang menjadi kuncinya.
Kinerja PGAS
Kendati merupakan BUMN namun itu bukan berarti kita dapat berinvestasi di saham tersebut dengan tenang. PGAS merupakan salah satu perusahaan BUMN yang mencatatkan kinerja yang buruk. Pendapatan dan laba bersihnya menurun dari tahun ke tahun sejak tahun 2014. Oleh karena itu saham PGAS mengalami penurunan harga yag tajam sejak taun 2014. Sedangkan di tahun 2017 PGAS juga masih mencatatkan kinerja yang kurang bagus. Meskipun pendapatannya naik namun pendapatannya hanya naik tipis dari US$ 2934,7 juta di tahun 2016 menjadi US$ 2969,5 di tahun 2017. Namun laba bersihnya malah anjlok dari US$ 308,5 juta di tahun 2016 menjadi US$ 147,7 juta di tahun 2017 atau anjlok 52%! Nampaknya PGAS kesulitan dalam mencetak laba karena peningkatan beban di laporan keuangannya. Selain itu potensi PGAS jika dilihat dari pendapatannya sangat tidak bagus, manajemen kesulitan dalam mencari ruang untuk bertumbuh dan itu terukti dari laporan keuangannya. Secara garis besar hingga kini kinerja PGAS masih kurang bagus namun kemungkinan manajemen bisa memutar balikkan keadaan dengan efisiensi sehingga laba bersihnya kembali meningkat namun itu perlu pembuktian pada laporan keuangannya yang akan datang.
Valuasi Harga Saham
Bila dilihat dari laporan keuangannya di tahun 2017 laba bersih per saham PGAS juga menurun drastis menjadi US$ 0,006. Apabila di konversi ke rupiah dengan kurs Rp 13.500 maka laba bersih per saham PGAS adalah sebesar Rp 81/lembar. Dengan harganya di 2400 maka PGAS memiliki PER 29,7 yang artinya sangat mahal jika dibandingkan dengan kinerjanya. PBV PGAS berada di 1,4 yang cukup standard namun kurang undervalue jika dilihat dari kinerjanya. PGAS sangat kesulitan dalam mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan apabila kejadian ini berulang maka valuasinya terlihat sangat mahal.
Kesimpulan:
Sejarah yang panjang dan label BUMN tidak membuat PGAS menjadi perusahaan yang kebal dan layak investasi. Kinerjanya yang memburuk pada beberapa tahun terakhir membuat harga sahamnya juga anjlok dalam jangka panjang. Perlu adanya perubahan fundamental dari manajemen dan sebaiknya investor wait and see untuk saham yang satu ini.
PS: Ini hanyalah sekedar info untuk para investor. Risiko dalam berinvestasi ditanggung sendiri oleh masing-masing investor. Info ini hanya berbentuk opini berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Dislaimer ON!
PS: Ini hanyalah sekedar info untuk para investor. Risiko dalam berinvestasi ditanggung sendiri oleh masing-masing investor. Info ini hanya berbentuk opini berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Dislaimer ON!
0 komentar:
Post a Comment