Tahun 2018, BKSL mematok pendapatan Rp 3,2 triliun atau tumbuh 113,3% dibandingkan dengan target 2017 sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara laba tahun depan ditargetkan Rp 1 triliun, jauh lebih tinggi dari target 2017 Rp 330 miliar.
"Kami memasang target pendapatan dan laba cukup tinggi karena kami akan ada transaksi yang sangat besar yang sudah mundur sejak lama yang kami proyeksikan bisa didapat di penutup tahun ini atau awal tahun depan, " kata Presiden Direktur PT Sentul City Tbk. Keith Steven Muljadi pada 7 Desember 2017 lalu.
Target marketing sales BKSL tahun ini, diharapkan akan lebih banyak ditopang oleh proyek-proyek higrise bulding yang sedang berjalan dengan kontribusi 58%. Sedangkan landed house ditargetkan berkontribusi 23% dan penjualan tanah kavling diharapkan menyumbang 19%.
BKSL masih akan fokus mengembangkan proyek Central Busines District (CBD) Sentul City untuk proyek highrise. Di proyek dengan luas lahan 7,8 ha ini akan dibangun Aeon Mall, empat tower apartemen, satu tower perkantoran dan satu tower Hotel.
Pembangunan Aeon Mall sudah memasuki topping off pada akhir Januari 2018 lalu dan ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan tahun ini. Sedangkan apartemen sudah dipasarkan satu tower bertajuk Saffron di mana penjualannya sudah 60%. Adapun tiga tower lagi yang akan dikerjasamakan dengan Sumitomo Corporation akan dipasarkan mulai tahun ini.
Perkantoran yang akan dibangun nantinya akan memiliki grade A. Sedangkan hotel akan dibangun 330 kamar di mana 80 kamar akan berstandar bintang lima dan 250 kamar lagi akan mengusung konsep bintang empat.
line@ sahampemenang beralih ke telegram ->https://t.me/sahampemenang
0 komentar:
Post a Comment