Banyak orang yang ketakutan dalam membeli saham karena harganya yang cenderung flukuatif sehingga membuat orang yang memegangnya bisa panas dingin. Apalagi jika anda bermain dalam jangka pendek maka naik turunnya akan memiliki efek yang sangat signifikan pada emosi anda. Ketika harga naik anda akan sangat senang dan ketika harga turun anda akan merasa sedih dan frustrasi. Itu adalah permainan emosi di dalam dunia investasi dan seorang investor harus dapat menghilangkan efek dari emosi tersebut. Apalagi dalam beberapa hari ini IHSG mengalami penurunan yang sangat dalam, mungkin banyak trader jangka pendek yang melakukan cut loss beberapa hari yang lalu dan menunggu momen yang tepat untuk masuk. Namun value investor tidak akan panik seperti itu karena ia tahu bahwa semakin harga suatu saham turun maka semakin murah saham tersebut dan potensinya untuk mencetak kentungan malah akan semakin besar.
Seperti Berbelanja
Seorang value investor membeli saham seperti ia berbelanja di supermarket. Ketika ia melihat harga yang tinggi dia tidak tertarik dan ketika ia melihat harga diskon dia akan merasa gembira. Cara ini bukan hanya sekedar konsep belaka karena memang banyak terbukti benar adanya dan Warren Buffett merupakan investor yang memegang teguh konsep ini. Tentu saja kinerja Warren Buffett yang mengalahkan pasar (S&P 500) bukanlah omong kosong. Hingga kini Warren Buffett tetap tenang dalam melakukan aksi jual beli saham dan belum pensiun dari posisi manajemen di Berkshire Hathaway.
Seperti Membeli Rumah
Ketika investor berinvestasi secara value investing mereka akan jauh lebih tenang, mengapa? Karena dengan value investing maka mereka tahu yang mereka beli bukan hanya sebuah tiket untuk meraih keuntungan saja, namun sebuah bisnis. Mereka mengerti bahwa penurunan harga saham itu tidak realistis dan asalkan perusahaan tetap berkinerja baik maka harga sahamnya tidak akan berpengaruh sama sekali. Seorang value investor membeli saham seperti membeli sebuah rumah, semakin murah harganya maka semakin bagus dan menjualnya juga seperti rumah. Jika anda mempunyai sebuah rumah dan ada yang menawar dibawah harga pasar apakah anda akan menjualnya? Tentu saja tidak, value investor juga berpikir demikian namun banyak orang yang melakukan tindakan tidak berlogika ini.
Fokus Pada Saham yang Berkualitas
Memegang saham yang berkualitas adalah kuncinya. Jika anda memegang saham yang berkualitas yang perusahaannya benar-benar ada dan anda rasakan seperti misalnya anda berinvestasi di saham bank BRI anda tidak akan takut bahwa bank BRI akan bangkrut dan nilai sahamnya nol karena hal itu akan kecil kemungkinannya terjadi. Lain halnya ketika seorang investor membeli saham perusahaan yang tidak jelas karena harganya yang ada dibawah dan katanya murah namun secara nominal (murah tidaknya saham dilihat dari nilainya bukan dari harganya) maka investor tersebut akan panik ketika harga saham menyentuh titik terbawah saham yaitu 50 karena mereka tidak tahu apa yang mereka beli. Seorang value investor tahu apa yang mereka beli dan percaya bahwa jika perusahaannya hebat maka harga sahamnya juga akan kuat.
Tidur Dengan Tenang
Lain halnya seorang spekulator ataupun trader jangka pendek mereka akan sangat terpaku dalam harga sebuah saham. Setiap hari mereka akan mengecek harganya dan merasa frustrasi jika pergerakan harga sahamnya tidak sesuai dengan prediksi. Seorang value investor tidak akan begitu terpengaruh oleh harga pasar karena mereka berorientasi jangka panjang. Mereka bisa dengan santai tidur dan membiarkan sahamnya naik turun karena berorientasi jangka panjang. Dan memang gaya ini sangat cocok untuk instrumen investasi saham karena saham memang cenderung fluktuatif namun naik dalam jangka panjang. Bahkan investor legendaris Indonesia yaitu Lo Kheng Hong juga mengatakan bahwa seni dalam saham adalah "menjadi kaya sambil tidur". Namun tetap memperhatikan perkembangan dari perusahaan dibalik sahamnya. Value investor akan tidur dengan tenang sedangkan spekulator akan memikirkan pergerakan sahamnya hingga terbawa mimpi atau malah tidak bisa tidur karena terlalu girang atau terlalu stres.
Kesimpulan:
Seorang value investor akan tetap tenang walaupun harga sahamnya turun karena mereka melihat nilai dibaliknya dan bukan dari harganya. Ketika harga saham turun maka itu akan membuat sahamnya murah dan menjadi layak untuk dibeli. Dengan value investing akan membuat investor tenang dan memegang sahamnya layaknya memegang rumahnya sendiri.
0 komentar:
Post a Comment